Top Ad unit 728 × 90

BREAKING NEWS

PARENTING

Kehidupan Perempuan Islam Kesetaraan Gender dan Sumbangan bagi Peradaban

Kehidupan Perempuan Islam Kesetaraan Gender dan Sumbangan bagi Peradaban

Kehidupan Perempuan Islam Kesetaraan Gender dan Sumbangan bagi Peradaban
Mereka yang tidak paham dengan Islam, sering kali seenaknya menuduh, “Islam adalah ajaran yang merendahkan martabat kaum perempuan.” Kalau dengan bahasa kerennya sering disebut ‘bias gender’.
Benarkah Islam merendahkan martabat kaum perempuan?
Tuduhan ini, pada kenyataannya berbanding terbalik. Sama sekali tidak benar. Di dalam Islam, kesetaraan antara laki-laki dan perempuan sangat dijaga dan dihormati. Ini bukan hanya aturan asal-asalan, tapi dilandasi oleh firman Allah SWT di dalam Al Qur’an. Dengan tegas dalam QS Al Isra’ ayat 70 dijelaskan kemuliaan seluruh anak cucu Adam, tanpa dibedakan faktor suku bangsa dan jenis kelamin.
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
Bagi yang masih memusuhi Islam pun bisa menyanggahnya, “Itu kan teori, tapi kenyataannya…? Mana buktinya?”
Tentu saja perkataan mereka itu sebenarnya tidak ada dasarnya. Kesetaraan gender, persamaan hak antara lelaki dan perempuan telah menjadi keseharian yang nyata sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Banyak fakta yang bisa dipaparkan, antara lain sebagai berikut.
Nama-nama Nusaibah binti Ka’b, Ummu Athiyyah al Anshariyyah, dan Rabi’ binti al Muawwadz adalah para sahabat Rasulullah SAW dari kalangan muslimah. Mereka ini turut berjuang di medan perang, melawan penindasan dan ketidakadilan.
Selain itu, Rasulullah SAW juga punya banyak kader ilmuwan muslimah, termasuk ahli pidato seperti ‘Aisyah, Fatimah, Zainab, Sukainah, Zarqo (Zarga) dan Darimiyah.
Selanjutnya di masa Imam Syafi’i, beliau bertemu di Majelis Pengadilan Mesir yang dipimpin oleh Guru Besar Perempuan bernama Nafisah binti Abu Muhammad. Pada masa itu sudah banyak juga guru besar dalam berbagai disiplin ilmu, seperti Muknisa binti Al Malikul Adil, Samiyah binti Hafidz, Zainab binti Abdul Latif, Syahdah Al Katibah binti Ubari dan Mariyam binti Abu Ya’qub.
Di bidang Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), muncul muslimah-muslimah yang ahli ilmu perbintangan (astronomi), seperti Lubanna dari Spanyol, Asma Ibrat dari Turki, Halimah dari Konstantinopel.
Di bidang ilmu kedokteran juga dikenali sosok Ukhte Zahroh, dan masih banyak lagi lainnya.
Jadi, dari uraian singkat itu dapat disimpulkan bahwa kesetaraan gender dalam Islam sudah lama adanya. Bahkan dengan adanya kesetaraan inilah, yang membuat sekelompok perempuan mendatangi Rasullah SAW untuk menyatakan dukungan (bai’at).
Peristiwa itulah yang jadi sebab turunnya QS As Saff ayat 12, “Wahai Nabi! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang kepadamu untuk mengadakan bai’at (janji setia), bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Jelas bahwa Islam sangat memuliakan perempuan. Islam tidak pernah menghalangi perempuan untuk berkiprah dan berperan serta secara aktif, demi kemajuan bangsa dan agamanya. Bahkan Islam sangat menghormati perempuan dengan memberinya kesempatan berkarier, tentu saja tidak melepaskan diri dari kodratnya sebagai perempuan.
Yang sering salah kaprah di masyarakat kita, banyaknya perempuan yang menuntut kesetaraan gender yang sama persis dengan laki-laki. Bahkan mereka tidak ‘malu’ menolak kodratnya sebagai perempuan, tidak mau mengurus rumah tangga, tidak mau menikah demi alasan karier, kurang menghormati suami dan tidak menyadari hakikatnya sebagai istri.
Tentunya hal-hal yang seperti itu jelas-jelas salah. Karena Allah SWT menciptakan manusia berpasang-pasangan, dengan kodrat dan fitrahnya masing-masing untuk saling melengkapi dan bekerja sama.
Kehidupan Perempuan Islam Kesetaraan Gender dan Sumbangan bagi Peradaban Reviewed by sukses on 06.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

All Rights Reserved by RENUNGAN INSPIRASI DAN MOTIVASI © 2014 - 2015
powered by Blogger

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.