KISAH KAROMAH, ‘Abbas r.a.
KISAH KAROMAH, ‘Abbas r.a.:
Pada masa pemerintahan `Umar, kaum muslimin ditimpa kekeringan. 'Umar dan 'Abbas r.a. keluar rumah untuk shalat istisqa'. 'Umar berdiri dan mengangkat kedua lengannya ke atas, lalu berdoa, "Ya Allah, kami mendekatkan diri kepada-Mu melalui paman Nabi-Mu. Engkau pernah berfirman dan firman-Mu pasti benar, Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdoa, sedang ayahnya adalah orang yang saleh (QS Al-Kahfi [18]: 82). Kekayaan itu terjaga karena kesalehan ayah mereka. Oleh karena itu ya Allah, jagalah NabiMu karena pamannya. Kami sungguh-sungguh mendekati-Mu untuk memohon pertolongan dan ampunan dengan perantaraan paman NabiMu."
Selanjutnya `Umar menghadap kepada orang-orang dan membaca ayat, Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat untukmu. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai. (QS Nuh [71]: 10-12)
'Abbas merasa sangat sedih, air matanya menetes, jari telunjuknya berputar di atas dadanya, sembari berdoa, "Ya Allah, Engkaulah Pelindung, jangan biarkan kami tersesat. Jangan biarkan kami putus asa, terlantar di dalam rumah. Semua kaumku baik yang besar maupun kecil telah lemah, karena itu mengadu kepada-Mu. Engkau mengetahui rahasia dan hal yang samar. Ya Allah, hujan mereka dengan hujan-Mu. Kaumku mendekatkan diri kepada-Mu melalui perantaraanku karena kedudukanku yang dekat dengan Nabi-Mu Saw."
Tiba-tiba muncul mendung besar, lalu orang-orang berkata, "Lihatlah! Lihatlah!" Mendung itu semakin menghitam dan digerakkan angin, lalu turunlah hujan lebat. Kaum muslimin tidak juga beranjak dari tempat itu sampai kemudian mereka harus menyingsingkan pakaian karena air telah mencapai lutut. Mereka menggandeng 'Abbas, mengusap selendangnya, dan berkata, "Semoga kebahagiaan terlimpah untukmu, wahai orang yang menyirami Mekkah dan Madinah, sehingga Allah menyuburkan tanah dan negeri kami, serta mengasihi hamba-hamba-Nya." (Riwayat Al Taj al-Subki).
Ibnu Atsir menccritakan dalam kitab Usud al-Ghabah bahwa 'Umar bin Khattab shalat istisqa' dengan 'Abbas r.a. ketika kaum muslimin dilanda kekeringan, lalu Allah menurunkan hujan dan menyuburkan bumi kembali karena kemulaan Abbas. 'Umar berkata, "Demi Allah, ini adalah wasilah kepada Allah.
Hasan bin Tsabit juga menyenandungkan syair:
Mintalah kepada sang imam. Karena kegersangan telah lama melanda Mendung mencurahkan hujan berkat kemuliaan Abbas Paman Nabi dan saudara kandung ayahandanya Tang mewarisi mendung darn Nabi-Mu untuk umat manusia Karena ia, Allah menghidupkan negeri ini Menghijau segenap penjurunya, setelah lama mengering
Pada masa pemerintahan `Umar, kaum muslimin ditimpa kekeringan. 'Umar dan 'Abbas r.a. keluar rumah untuk shalat istisqa'. 'Umar berdiri dan mengangkat kedua lengannya ke atas, lalu berdoa, "Ya Allah, kami mendekatkan diri kepada-Mu melalui paman Nabi-Mu. Engkau pernah berfirman dan firman-Mu pasti benar, Adapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak muda yang yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdoa, sedang ayahnya adalah orang yang saleh (QS Al-Kahfi [18]: 82). Kekayaan itu terjaga karena kesalehan ayah mereka. Oleh karena itu ya Allah, jagalah NabiMu karena pamannya. Kami sungguh-sungguh mendekati-Mu untuk memohon pertolongan dan ampunan dengan perantaraan paman NabiMu."
Selanjutnya `Umar menghadap kepada orang-orang dan membaca ayat, Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan lebat untukmu. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai. (QS Nuh [71]: 10-12)
'Abbas merasa sangat sedih, air matanya menetes, jari telunjuknya berputar di atas dadanya, sembari berdoa, "Ya Allah, Engkaulah Pelindung, jangan biarkan kami tersesat. Jangan biarkan kami putus asa, terlantar di dalam rumah. Semua kaumku baik yang besar maupun kecil telah lemah, karena itu mengadu kepada-Mu. Engkau mengetahui rahasia dan hal yang samar. Ya Allah, hujan mereka dengan hujan-Mu. Kaumku mendekatkan diri kepada-Mu melalui perantaraanku karena kedudukanku yang dekat dengan Nabi-Mu Saw."
Tiba-tiba muncul mendung besar, lalu orang-orang berkata, "Lihatlah! Lihatlah!" Mendung itu semakin menghitam dan digerakkan angin, lalu turunlah hujan lebat. Kaum muslimin tidak juga beranjak dari tempat itu sampai kemudian mereka harus menyingsingkan pakaian karena air telah mencapai lutut. Mereka menggandeng 'Abbas, mengusap selendangnya, dan berkata, "Semoga kebahagiaan terlimpah untukmu, wahai orang yang menyirami Mekkah dan Madinah, sehingga Allah menyuburkan tanah dan negeri kami, serta mengasihi hamba-hamba-Nya." (Riwayat Al Taj al-Subki).
Ibnu Atsir menccritakan dalam kitab Usud al-Ghabah bahwa 'Umar bin Khattab shalat istisqa' dengan 'Abbas r.a. ketika kaum muslimin dilanda kekeringan, lalu Allah menurunkan hujan dan menyuburkan bumi kembali karena kemulaan Abbas. 'Umar berkata, "Demi Allah, ini adalah wasilah kepada Allah.
Hasan bin Tsabit juga menyenandungkan syair:
Mintalah kepada sang imam. Karena kegersangan telah lama melanda Mendung mencurahkan hujan berkat kemuliaan Abbas Paman Nabi dan saudara kandung ayahandanya Tang mewarisi mendung darn Nabi-Mu untuk umat manusia Karena ia, Allah menghidupkan negeri ini Menghijau segenap penjurunya, setelah lama mengering
KISAH KAROMAH, ‘Abbas r.a.
Reviewed by sukses
on
22.29
Rating:
Tidak ada komentar: